
Aku menutup
Agustusku dengan perasaan yang campur aduk, tak bisa didefinisikan, tak bisa
diungkapkan dengan lisan. Seperti api yang membakar kayu, seperti kilat yang
menyambar hebat. Mataku menjadi tajam. Menolak untuk menoleh, tetap tegak ke
depan. Masa bodo dengan orang-orang...