Sabtu, 06 Agustus 2011

Jonatan Christie

Jonatan Christie, pemeran Arya
di film King, ternyata seorang
pebulu tangkis muda potensial.
Kemampuan bermainnya cukup
menawan.
AROGAN, sombong, dan egois.
Begitulah watak Arya, sosok
bocah dari keluarga mapan di
film King yang diperankan
Jonatan Christie. Jo --pgln jonatan-- pun
mampu memainkan peran itu
dengan apik sehingga
mengundang kegeraman
penonton.
Dalam film besutan Ari Sihasale
itu, Arya juga digambarkan
sebagai bocah yang tidak
disiplin. Arya sering terlambat
berlatih. Karena sikapnya itu,
Arya gagal masuk seleksi PB
Djarum Kudus. Kendati dalam
permainan, dia mampu tampil
lebih bagus daripada Guntur,
tokoh utama film King.
Dua kali Arya mampu
mengalahkan Guntur. Tapi, nasib
Arya berbanding terbalik dengan
Guntursaat pengumuman
seleksi. Arya tidak diterima,
sebaliknya Guntur berhasil
masuk PB Djarum.
“Banyak orang yang
memandang saya sama dengan
Arya di film. Padahal, aslinya
saya tidak begitu lho,” kata
Jonatan ketika berbincang
dengan Jawa Pos di GOR Asia
Afrika, Jakarta, akhir pekan lalu.
Sepintas dari apa yang dirasakan
Jawa Pos, diGOR Asia Afrika saat
itu, Jonatan memang bukan
bocah yang tipikalnya seperti
Arya.
Bocah berusia 12 tahun
tersebut adalah anak yang
ramah. Jonatan tidak pelit
tersenyum. Bahkan, putra
pasangan Andreas Adi Siswa dan
Marlanti Djaja itu dengan telaten
memenuhi permintaan bocah-
bocah yang meminta tanda
tangannya.
Jonatan juga tidak segan
berlari mengikuti langkah
beberapa bocah yang
mengajaknya berfoto bersama
di tempat agak jauh dari
tempatnya berdiri. “Papa sama
mama selalu menekankan agar
saya tidak sombong. Selain itu,
saya diminta untuk disiplin
kalau mau berprestasi di bulu
tangkis,” ujarnya.
Jonatan selalu mengikuti
nasihat orang tuanya. Dia juga
berusaha untuk selalu baik
kepada siapa pun. Jonatan
selalu disiplin dalam
menjalankan rutinitasnya.
Terutama dalam berlatih bulu
tangkis.
Latihan bulu tangkis? Ya,
Jonatan memang menekuni
bulu tangkis. Sehari-hari
waktunya dihabiskan untuk bulu
tangkis.Dua kali dalam sehari
dia berlatih di klub Tangkas
Jakarta. Latihan pagi mulai pukul
07.30-11.00dan latihan sore
pada pukul 15.00-17.00.
“Saya selalu berusaha tepat
waktu untuk berlatih. Sebab,
saya ingin serius di sini. Saya
bercita-cita pada umur 16 nanti
sudah bisa masuk pelatnas,”
ucapnya mantap.
Kedisiplinan Jonatan tak hanya
untuk urusan latihan di klub.
Demi menjadi pebulu tangkis
hebat, dia juga tidak pernah
lupa untuk berlatih sendiri di
rumah setiap pagi, tepatnya
mulai pukul 05.30-06.30.
“Latihan di rumah itu untuk
fisik. Saya selalu melakukannya
setiap pagi,” ungkapnya.
Kedisiplinan Jonatan sedikit
banyak telah membuahkan
hasil. Dari sisi teknis,
kemampuan bermainnya
menawan, seperti yang
diperlihatkan di film King.
Prestasinya pun cukup
cemerlang. Di usianya yang
belum genap 13 tahun, beragam
gelarjuara telah disabetnya.
Baik itu di tingkat daerah,
nasional, maupun internasional.
Akhir pekan lalu, Jonatan
berhasil menjadi yang terbaik di
Milo School Competition (MSC)
2010 wilayah Jakarta. Tidak
tanggung-tanggung, dua gelar
sekaligus direngkuhnya, yakni di
tunggal pria dan ganda pria.
“Gelar ini merupakan
penambah motivasi. Papa dan
mama selalu mengingatkan
bahwa saya harus terus belajar
dan berlatih. Sebab, targetnya
bukan di sini, tapi di masa nanti,
yakni juara di tingkat dunia,”
jelasnya.
Share:

Kamis, 19 Mei 2011

Puisi Untukmu

Ku lihat kau di ujung sana
Bagaikan Pangeran William turun dari kencana
Aku disini berdiri memandangimu
Seperti Kate Middleton minum jamu
Senyumanmu bagai awan biru
Yang slalu membirukan hatiku
Suaramu bagaikan ayam berkokok
Yang membangunkan dari mimpi burukku
Ohh...ingin rasanya aku loncat dari kursi
Agar kutak mati kalau bunuh diri
Ingin ku terus memandangi
Senyum manismu yang semanis honey

NB : mggnkn majas HIPERBOLA (baca: LEBAY)
Share: