Assalamualaikum.
Jadi ceritanya hari Kamis kemaren
saya gak ada jam kuliah. Alhasil ndekem di kamar sampe dhuhur. Habis itu cus
cari makan dan melanjutkan list to do yang udah saya buat. Dan entah kenapa
saya tuh suka aja ngelist kegiatan-kegiatan saya yang ‘going to do’. Selain
karena saya takut lupa, juga biar saya ingat *yaiyalah*. Sekalian dibuat
prioritas juga sih kalo semisal ada jadwal yang tabrakan, jadi gak dilemma
ataupun galau milih yang mana. So, ini juga bisa menjadi tips buat temen-temen
sekalian yang suka bingung gimana nentuin prioritas, yang mudah lupa tapi susah
inget, ataupun yang mudah ingat tapi susah melupakan #tibatibabaper. Oke,
kayanya prolog sampe disini aja. Kita lanjut ke bagian inti.
Kemarin, untuk kedua kalinya saya
ikut mentoring azik. Selain cara penyampaiannya yang azik, tapi dapet jajan
gratis juga, azikkan? Wkwk. Engak sih, jajan mah nomer sekian lah ya. Gak ada
jajan juga gapapa, yang penting ada ilmunya *azeek :v*. mentoring kedua saya
itu membahas tentang sifat manusia. Yang ternyata sifat manusia itu Cuma ada
dua: takwa/takut dan fujur/kesesatan. Hal ini sudah tercantum dalam al quran
surat Asy-Syam ayat 7-8 (silakan buka al quran masing masing :D). Dan, kalian
pasti pernah kan melakukan perbuatan dosa? What
do you feel?
…
…
Pastinya ada rasa takut ketauan
bahkan merasa bersalah setelah melakukannya. Nah itu dia yang disebut takwa.
Perasaan takut ketika melakukan suatu kemudharatan, walaupun akhirnya tetep
fujur yang menang. Astaghfirullah. Saya juga pernah kaya gitu. Mau ngelakuin
dosa nih, inget Allah, inget azab, inget mati, tapi tetep aja fujur yang
menang. Emang ya, setan itu jahat banget. Bisa banget bikin manusia itu
tersesat. Terus, gimana caranya biar takwa lebih besar dibanding fujur? Ada
yang bilang bahwa sholat itu bisa menghalau perbuatan-perbuatan buruk. Tapi,
masih banyak tuh orang-orang yang sholatnya rajin tetep ngelakuin dosa. Nah,
kata umi kemaren ada sesuatu yang bisa dibilang kita salah kaprah dalam mengartikannya. “Bacalah apa yang telah diwahyukan
kepadamu, yaitu Al-Kitab (al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari perbuatan-perbuatan fahsya’ dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 29:45). Hayoo surat ke 29 itu surat apa??
Wkwk. Di dalam ayat tersebut, terdapat kalimat “wa aqimish sholah” yang dalam
bahasa Arab artinya dirikanlah, tegakkanlah. Nahhh ini dia pusat
permasalahannya, (lagi-lagi) kata umi banyak yang hanya sholat sekedar sholat,
tapi belum menegakkan sholat. Apa bedanya? Mari kita gali lebih dalam lagi.
Kalo tegakkan sholat, berarti bener-bener kusyuk dalam mengerjakannya. Walaupun
manusia gak akan bisa bener-bener khusyuk, setidaknya sudah mendekati khusyuk.
Selain itu, makna dirikan atau tegakkan sholat yang lain adalah dia menjadikan
sholatnya sebagai prioritas utama, bukan sebagai selingan atau waktu istirahat
ditengah-tengah kesibukkan (astaghfirullah jangan sampe yaa). Sudah paham kan?
Atau mungkin ada pendapat lain? Leave comments :D *modus detected*.
Memang, untuk mencapai kebahagiaan
yang hakiki itu tidak semudah dan sesederhana membalikkan telapak tangan. Kita
harus melakukan ini dan itu, menjauhi ini dan itu. Intinya, dunia ini ibarat
penjara bagi orang-orang yang beriman. Semoga kita termasuk orang yang beriman
yaa, aamiin. Tidak mudah memang untuk istiqomah jadi beriman dan bertakwa.
Karena sesungguhnya takwa itu seperti mendaki lagi sukar. Kaya waktu saya ke
Butak kemaren. Subhanallah perjuangannya suwewew banget. Tracknya ajib banget,
gils banget dah pokoknya. Tapi pas sampe dipuncak, masya Allah bagus banget
pemandangannya aaaak sukaaaa. Ya mungkin begitu kali ya gambaran menuju takwa
dan beriman. Berakit rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Lanjutin sendiri
pantunnya wkwk.
Ada satu part dimana saya merasa
seperti benci banget sama iblis. Yaitu ketika membahas surat Al-A’raf ayat
11-18. Secara garis besar artinya begini:
-Iblis dendam sama manusia
-Karena iblis terbuat dari api
sedangkan manusia dari tanah. Iblis merasa lebih baik daripada manusia (sifat
sombong)
-Orang yang takabur atau sombong
tidak akan masuk surga. Allah mengusir iblis dari surga
-Iblis meminta untuk ditangguhkan,
akhirnya iblis diberi kesempatan sampai manusia dibangkitkan
-Iblis akan menyesatkan manusia
-Menggoda dari segala sisi
-Siapa yang mengikuti iblis akan
dimasukkan kedalam neraka.
Tuh kan, kesel banget gak sih sama
iblis?? Kita diem-diem, digodain. Lagi baek-baek nih, direcokin. Suwewew banget
kan -_-. Awas aja ya nanti godain saya pas saya lagi dititik tobat dan rajin
beribadah. Gak tau deh kesel banget sama iblis, gak salah apa-apa eh dendam
sama kita. Gua godain balik tau rasa lu. Wkwk.
Dalam hidup itu kita harus punya
pedoman, dan yang terbaik adalah Al Quran. Kita juga jangan memperkaya amal
hanya dengan rajin beribadah kepada Allah, tapi juga harus beribadah kepada
manusia. Dalam bergaul juga kita harus paham etikanya. Mau bergaul sama yang
lebih tua atau lebih muda, gak jauh beda. Intinya jangan mendzalimi satu sama
lain. Contohnya nih ya, ketika ketemu itu disapa, jangan didiemin aja kaya
orang gak kenal padahal kalo di chat ramah. Terus kalo lagi ngobrol langsung
itu jangan dingin-dingin, padahal kalo di chat anget (?). Terus kalo orang
tanya itu dijawab, jangan diread doang *curcol*. Haha. Satu hal yang baiknya
dijadikan prinsip sih “Kalo
gak mau dicubit, jangan mencubit”. Itu.
Semoga postingan kali ini lebih
banyak manfaatnya daripada mudaratnya ya. Kalo bisa malah jangan sampe ada
mudaratnya aamiin. Mohon maaf juga jika ada yang merasa tersinggung, jangan
diambil hati. Dibaca aja, diresapi, kalo mau ya diklarifikasi. Hehe. Terima
kasih.
Ditulis
menjelang dzuhur di mushola jurusan.
0 Comment:
Posting Komentar