Assalamualaikum.
Awalnya, saya tidak ada niat sama
sekali untuk ikut ini. Karena saya pikir, ada hal lain yang lebih worth it saya lakukan ketimbang ini.
Namun, pada akhirnya saya memutuskan untuk ikut ini. Alasannya? Karena salah
satu kakak tingkat saya yang sekaligus panitia ini nge-line saya. Engak deng
wkwk. Alasannya karena saya pengen selangkah lebih maju dibanding yang lainnya.
Simple, but I’ll make it true.
Sebelum lebih lanjut saya
ceritakan tentang kegatian ini, saya mau menjelaskan dulu nih ‘ini’ yang
daritadi saya sebut itu apa. That’s AMS
atau Advance Media Schooling. Kalo
dulu sih namanya PJTL, kalo sekarang AMS. Saya juga belum tau motivasinya
kenapa ganti nama, biar menarik kali ya? Hehe. Seperti namanya, AMS ini
kelanjutan dari BMS atau Basic Media
Schooling atau PJTD. Perbedaannya? Kalo BMS basic, kalo AMS lanjutannya. Kalo BMS tingkat jurusan, kalo AMS
tingkat fakultas yang tahun ini FTIf duet dengan FTK. Kalo BMS lebih banyak
teori, kalo AMS juga banyak teori tapi ditambah praktik. Tahun ini, AMS
diadakan selama dua hari. Hari pertama di Teknik Informatika, hari kedua di
Teknik Perkapalan. Dan peserta AMS tahun ini jumlah yang tertera di absen 25
orang. Tapi yaaa tau sendiri lah ya yang dateng berapa. Saya gak paham juga
kenapa mereka daftar kalo ujung-ujungnya gak dateng. Padahal saya yakin,
sebenarnya masih ada orang lain yang pengen ikut ini tapi kuota keburu abis.
Jangan ditiru ya gengs orang kaya gini. Hihi.
Day 1, 7 Mei 2016
B-101 Asrama ITS, Dini Hari
Sebelumnya saya sempat berpikir
untuk mengundurkan diri dari status peserta AMS tahun ini. Karena badan saya
terlalu lelah untuk diajak bergerak lagi, setelah seharian sebelumnya
menghabiskan waktu untuk memuaskan nafsu berlibur kami (saya dan teman jalan).
Bayangkan saja, kami pergi terang pulang petang. Jarak antara AMS dengan arrival kami hanya beberapa jam. Gila.
Luar biasa. Akhirnya saya memutuskan untuk istirahat sejenak sembari
menimbang-nimbang keikutsertaan saya di AMS ini.
Pukul setengah 6 pagi saya
terbangun. Walaupun sudah telat, tapi saya tetap sholat *astaghfirullah*. Tanpa
pertimbangan lain saya memutuskan untuk tetap ikut AMS hari ini. Namun, ketika
saya melihat teman-teman saya yang tertidur pulas, nafsu tidur saya muncul
kembali. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur lagi, sambil memikirkan kalimat
apa yang harus saya tulis pada esai saya yang belum jadi. Diluar dugaan, niat
awal bangun jam setengah 7 tapi ternyata sudah jam 7 lebih beberapa puluh
menit. Dan registrasi menyisakan beberapa menit saja. Dan parahnya, saya belum
mempersiapkan apa-apa. Gila. Luar biasa. Saya langsung membangunkan teman saya
yang masih nyenyak dengan kasur springbed di kamar saya. Dengan berbagai nada
dan suara, akhirnya dia mau juga untuk bangkit dari tidurnya. Dengan cepat kami
bergegas siap-siap. Mandi, memasukkan peralatan, ritual. Akhirnya kurang lebih
jam 9 kami baru berangkat dari asrama.
IF 105-a Teknik Informatika, Pagi Hari
Kami sampai di lokasi. Diluar
sepi, didalam kelihatannya ramai sekali. Fix,
kami telat registrasi. Namun tetap boleh mengikuti pelatihan ini. Tanpa ragu,
saya dan teman saya Pede masuk ke dalam ruangan. Tanpa berkata-kata juga kami
langsung mengikuti jalannya acara.
Materi pertama diisi oleh
kakak-kakak dari LPM Mercusuar UNAIR. Tema yang diberikan tentang Sistem Pers
Mahasiswa. Kurang lebih sih sama kaya BMS sebelumnya. Ada kode etik jurnalistik
dan tata cara penulisan berita. Sama kan? Yang beda cuma pematerinya saja, dan intermezzo yang disampaikan. Dengan
seksama sambil bermain bola (engak deng), saya memerhatikan pemateri berbicara.
Dan di materi pertama ini, saya mendapatkan smiley. Yippi.
Selanjutnya materi kedua. Namun,
sebelumnya kami diberi sebungkus roti yang enak rasanya. Lumayan roti gratis
hehe. Kali ini pembicaranya tak tanggung-tanggung. Menteri Kominfo BEM ITS 2016
langsung turun menyapa kami. Kak Irwansyah namanya. Denger-denger sih, dia ini
dari jurusan Despro. Pantes aja jadi Kominfo. Gak nyambung ya? Haha. Tema
materi kedua ini tentang pengelolaan media online.
Dan pada intinya, cara agar sesuatu yang kita bawa bisa menarik perhatian
banyak orang adalah harus punya ciri khas atau identitas.
Source: google. |
Materi ketiga sekaligus yang
terakhir, yaitu tentang videografi. Dan lagi-lagi saya sangat bersemangat untuk
menyimak pemateri. Walaupun premiernya sampai detik ini belum berhasil install,
tapi semangat saya untuk bisa video editing belum pudar. Tips buat bikin video
ada pada planning. Pertama tentuin pesan yang mau disampaikan, lalu tentukan
konsep, selanjutnya tetapkan durasi, manage resource sangat diperlukan, dan
terakhir buat ceritanya. Untuk tahap terakhir ada beberapa langkah yang
dianjurkan untuk dilakukan, pertama gambar alurnya, buat sinopsis, buat skrip,
buat shot list, and done. Gimana?
sudah ada semangat untuk mengedit video? Hehe.
Day 2, 8 Mei 2016
BG Munaf Teknik Perkapalan ITS, Pagi Hari
Seperti biasa, saya datang bersama Pede. Maklumlah ya saya belum
bisa lancar nyetir motor makanya datang selalu berdua. Sehari sebelumnya kami
telat hampir satu jam, Alhamdulillah hari ini tidak telat satu jam, hanya 30
menitan hehe. Untungnya acara belum dimulai. Langsunglah kami berdua memasuki
ruangan yang kali ini letaknya di Teknik Perkapalan.
Materi pertama tentang Creative Design yang disampaikan oleh
kak Rizki dari jurusan Sistem Informasi. Hampir sama dengan BMS kemarin. Ya,
hampir sama. Bedanya hanya pematerinya saja, dan simulasinya.
Setelah melewati materi pertama
yang sejujurnya tidak terlalu menarik minat saya, masuklah kami ke materi
selanjutnya. Materi kali ini bisa jadi materi favorit saya, yaitu Teknik
Penulisan Opini. Disampaikan oleh kak Ozha dari jurusan Material dan Metalurgi.
Banyak sekali ilmu yang saya dapat disini. Tentang cara membuat artikel, esai,
tajuk rencana, dan lainnya. Ada fakta yang baru saja saya ketahui, yaitu
perbedaan antara artikel dan esai. Artikel sifatnya singkat, jelas, tuntas.
Membahas hal faktual yang aktual ditambah dengan ide penulis. Sedangkan esai
adalah sebuah prosa yang membahas masalah secara sepintas dan ditinjau dari POV
pribadi. Perbedaan yang paling menonjol ada pada bagian cara menyampaikannya,
esai lebih kepada naratif dan sistematis, menghindari kiasan, dan menggunakan
gaya bahasa khas penulis. Gimana? Sudah terbayang perbedaannya? Menulis memang
tidak mudah, kawan. Namun, menulis juga tidak sulit. Karena menulis itu tentang
kebiasaan. Ibarat selang air dan keran. Ketika selang air yang sudah lama tidak
digunakan dialiri air dari keran, pastilah yang keluar pertama adalah debu,
lumut, dan hal-hal kotor lainnya. Sama seperti saat pertama kali kita menulis.
Pasti masih ada kekeliruan, kejelekkan, bahkan ada bahasa yang masih belum
sinkron antara satu dengan lainnya. Namun, ketika selang air itu sering
digunakan, air yang keluar akan bersih tiada lumut. Pun dengan tulisan-tulisan
kita, lebih bermakna, lebih memiliki gaya bahasa. Tidak percaya? Silakan coba
saja. Satu lagi quotes dari kak Ozha “Opini adalah idealisme nyata”. Azek.
Seperti biasa, diakhir materi
pasti ada simulasinya. Kali ini kami disuruh membuat sebuah opini tentang apa
saja. Dan setelah beberapa menit saya berpikir, akhirnya saya memutuskan untuk
membuat opini tentang menghargai sesama manusia. Saya beranikan diri untuk
membacanya, ingin tau aja yang kurang dari tulisan saya itu apa heheh. Kak Ozha
menyarankan untuk melanjutkan tulisan saya, hmm baiklah coming soon!
Materi ketiga tentang
penyuntingan naskah yang dibawakan oleh Kak Rijal dari Teknik Informatika. Sounds good. Karena saya ingin tau
bagaimana menjadi editor yang baik dan benar. Setelah mendengar dan menyimak,
saya menyadari bahwa selama saya menjadi editor di SMA masih ada kekeliruan.
Karena terkadang saya seenaknya sendiri mengubah kalimat penulis tanpa
konsultasi terlebih dahulu (walaupun maknanya sama). Itu salah gengs. Editor
itu hanya memiliki hak untuk membenarkan tanda baca, EYD, dan kata-kata yang
sia-sia. Bukan mengubah makna, alur, apalagi tulisan. Tapi ya, sedikit curhat
aja nih. Jadi editor itu susah-susah gampang. Kita harus paham maksud
tulisannya apa, kita juga harus bisa menimbang-nimbang kata yang enak dibaca
dan didengar. Yang paling ngeselin adalah ketika tulisan yang kita edit banyak
suwewewnya. Entah gada titik koma, atau besar kecilnya. Apalagi kalo boros
kata, aduh males banget. Tapi mau gimana lagi, namanya juga editor wkwk. Pesan
aja sih buat kalian yang bertugas menjadi penulis. Jangan mendzalimi editor,
jangan mentang-mentang ada editor terus kalian seenaknya nulis gak ada titik
koma. Sebagai penulis juga sebaiknya dan seharusnya mengerti tata cara menulis
yang benar dan baik. Oke.
Materi keempat sekaligus yang
terakhir tentang fotografi. Sekali lagi, gak jauh beda sama BMS kemarin.
Bedanya simulasinya doang. Dilanjutkan dengan simulasi total. Kali ini kita
disuruh bikin poster, video, dan ppt tentang big event yang ada di ITS. Kelompok saya memilih event YES Summit. Dan saya memilih
bagian membuat ppt karena itu adalah bagian yang paling saya kuasai dibanding
yang lainnya wkwk. Dimulai sekitar jam setengah 3 dan selesai jam 4 sore. Dengan
keahlian scroll dan klik kanan kiri, bercucuran keringat hingga air mata
(lebay), akhirnya jadi juga. Selanjutnya adalah sesi presentasi, dimana
kelompok saya kedapatan urutan ke-3 untuk maju. Setelah semua kelompok
menunjukkan performa terbaiknya, tiba saatnya pengumuman awards. Dan seperti dugaan saya (udah pede dari awal wkwk) kalau
kelompok saya mendapat awards Simtot
Terbaik, azeek. Dua kali berturut-turut saya selalu dapet kelompok Simtot
Terbaik setelah kemarin di BMS dan kali ini di AMS, menarik :D. Namun, satu hal
yang saya tidak duga-duga adalah saya mendapat award Esai Terbaik, wow. Padahal kalau boleh cerita, saya buat esai
baru h-1 bahkan pagi harinya masih belum jadi. Dengan keberanian saya dan
kesuwewewan saya melukis kata-kata, akhirnya jadi juga. Padahal menurut saya
itu esai gak bermakna dan asal ketik saja, tapi gatau kenapa bisa jadi esai
terbaik. Haha. Syukuri, nikmati, hehe.
Wah, tak terasa sudah hampir
empat halaman dan 1600 kata saya menceritakan tentang kisah pelatihan saya. Jangan
bosan untuk terus baca sampai akhir ya. Jangan sungkan juga untuk share post saya, siapa tau berguna bagi
nusa dan bangsa. Oiya, buat yang mau tau materi lengkapnya bisa komen dibawah
atau engak follow akun sosmed saya. Email juga bisa. Hehe.
Terima kasih sudah mau membaca. Semoga
bermanfaat.
Salam.
Ditulis sambil makan beng-beng.
Surabaya, 8 Mei 2016.
1 Comment:
Luar biasa banget kakak hania, saya jadi ngefans :3
Posting Komentar